TIDAK KENAL WAKTU DAN RUANG, PAPARAZI BEKERJA DEMI PUBLIK
-Baca Juga
Detakinspiratif.com – Sisi lain dari pemeriksaan 22 orang oknum
anggota Dewan Kota Mojokerto Jatim, oleh tim penyidik satgas KPK di Mapolres
Mojokerto Kota.
Yang
tak kalah sibuk dan depresi adalah para paparazi yang meliput jalannya pemeriksaan
itu. Dari pantauan ‘’ DETAK INSPIRATIF ”
para wartawan ini, tampak hiruk pikuk mencari tempat untuk menjalankan
aktivitas mereka.
Mereka
dituntut mengikuti perkembangan
informasi penyidikan satgas KPK, terhadap 22 orang oknum anggota dewan yang tengah
di verbal.
Kemudian
mereka mengolah dan memproduksinya, setelah itu disuguhkan kepada publik dalam
bentuk sebuah berita.
Sepintas
mereka seperti orang tidak bekerja, bercanda bersama teman dan nara
sumber. Padahal, mereka menjalankan
profesinya dengan proporsional dan profesional, mencari inspirasi dengan
strategi mencari informasi dengan tidak menyudutkan si nara sumber.
Mereka
dengan semangatnya yang berkobar-kobar, dan penuh rasa tanggungjawab menunggu
penyidikan hingga tuntas. Bisa dikata, pergi pagi pulang pagi demi tuntutan
publik.
Dari
hasil penyidikan satgas KPK beberapa hari ini, terhadap para oknum pejabat dan
ASN Pemkot Mojokerto serta 22 orang oknum anggota dewan, terkait kasus OTT beberapa
waktu lalu itu.
Nampaknya
akan ada tambahan tersangka lagi, ikuti saja perkembangannya.
Dari
kesibukan paparazi yang mengikuti jalannya pemeriksaan Satgas KPK di Polres Mojokerto
Kota. Yang tidak kalah sibuknya, Kapolres Mojokerto Kota AKBP. Puji Hendro
Wibowo, harus menyiapkan tempat untuk penyidikan itu dan selalu monitar
kegiatan para paparazi yang meliput.
Kapolres
Mojokerto Kota tersebut, selalu komunikasi terhadap para wartawan dan mengajak
ngobrol.
Kapolres
juga berharap, dengan adanya pemberitaan penyidikan Satgas KPK terhadap oknum
22 orang oknum anggota dewan Kota Mojokerto, bisa menjadi penyadaran serta
instropeksi diri dikalangan birokrasi dan legeslasi. Sing di awasi karo sing
ngawasi podo ‘ae.
Sementara
Andi, wartawan ANTV yang sedang menjalankan profesinya meliput penyidikan itu
mengaku. Liputan penyidikan Satgas KPk ini menguras tenaga dan pikiran.
‘’
Kita harus memberikan yang terbaik untuk publik. Mencari angle menarik dengan
tidak menyudutkan nara sumber yang sedang di periksa,’’ujar ia.
Yang
membuat kita menjalankan profesi jurnalis berpikir keras, ketika nara sumber
yang usai diperiksa mengalami depresi berat dan no koment. Itu tantangan
tersendiri bagi kami yang menjalani profesi ini,’’ kisahnya. (Mj – 1 )
Iki Kerjone Sing Paling Keras Dewe, Komandan Diak Eko. Pergi Pagi Pulang Pagi |