HARGANAS KELUARGA SEHAT TANPA BATAS ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

HARGANAS KELUARGA SEHAT TANPA BATAS

-

Baca Juga




Pelepasan Peserta Konvoi Mobil Unit Penerangan







Konvoi 38 Mobil Unit
Penerangan (Mupen) KB Kabupaten/Kota Mojokerto dan 2 dari KB Provinsi Jawa
Timur, turut memeriahkan suasana peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas)
ke-26 tahun 2019, yang dikemas khusus dalam acara bertajuk Mupen On The Road
Jelajah Bumi Majapahit 2019.





Rombongan konvoi
diberangkatkan langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi
Inspektur Utama BKKBN Pusat Agus Sukiswo, Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jawa
Timur Yan Rizal Makmur, Sekdakab Herry Suwito, serta Kepala Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten
Mojokerto Joedha Hadi, Minggu (30/6) pagi di Pendopo Graha Maja Tama sebagai
titik start.





Rute konvoi
dilanjutkan ke arah Kenanten-By Pass (Tugu UKS)-Jl. Raya By Pass-Trowulan-Jl.
Raya Pendopo Agung-Candi Tikus-Jatirejo-Gondang-Pandan-Sumberglagah-Taman
Ghanjaran Trawas (untuk ishoma), dan finish di GOR Gajahmada Mojosari dengan
diterima kembali Kepala DP2KBP2 Joedha Hadi disana. Total rute yang ditempuh
berkisar 60 km.





Selain memeriahkan
Harganas, konvoi mupen KB dimaksudkan sebagai upaya penggerakan dan KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) program Kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).





Dalam peringatan
Harganas yang tahun ini mengangkat tema “Hari Keluarga, Hari Kita Semua” dengan
slogan “Cinta Keluarga, Cinta Terencana”, wabup Pungkasiadi menyoroti perubahan
pola komunikasi dan interaksi anggota keluarga, di tengah pesatnya dunia teknologi
informasi khususnya media sosial. Ditambah kesibukan orang tua yang sama-sama
bekerja. Hal ini dinilai bisa melemahkan ketahanan sebuah keluarga.





Maka dari itu, wabup
menyerukan ajakan penguatan ketahanan keluarga dengan 4 konsep. Yakni keluarga
berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, serta keluarga peduli dan
berbagi.





“Keluarga adalah
wahana pertama dan utama. Dari sini karakter anak terbentuk. Keluarga harus
diutamakan,” pesan wabup dalam sambutan.





Rangkaian kegiatan
Harganas ke-26 tahun 2019, berlanjut pada sore hari di peringgitan rumah dinas
bupati Mojokerto. Tepatnya diskusi dan talkshow program-program strategis BKKBN
terkait ketahanan keluarga, bersama Inspektur Utama BKKBN Pusat Agus Sukiswo,
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Elestianto Dardak, Wakil Bupati
Mojokerto Pungkasiadi, Wakil Ketua TP PKK Kab. Mojokerto Yayuk Ismawati
Pungkasiadi, dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Yenrizal
Makmur. 





Harganas ke-26 tahun
2019 memang dipertajamkan dengan momentum pemberdayaan dan keikutsertaan
keluarga, dengan mengangkat 4 konsep utama membangun keluarga bahagia
sejahtera. Yakni Keluarga Berkumpul, Keluarga Berinteraksi, Keluarga Berdaya,
serta Keluarga Peduli dan Berbagi.





Salah satu upaya yang
sedang digagas BKKBN saat ini yakni Gerakan “Kembali ke Meja Makan” dan gerakan
“Tidak Melihat Media Sosial dan TV Pada Jam 18.00 – 21.00 atau Gerakan 1821”.
Gerakan-gerakan ini, diharapkan mampu memperkuat ketahanan keluarga Indonesia.





Waktu berkumpul dan
berkomunkasi dengan keluarga memamng menjadi hal berharga saat ini. Telebih
hidup di era laju Industri 4.0 yang membawa dampaknya tersendiri. Di dalam
industri 4.0, ada perkembangan teknologi internet yang luar biasa khususnya
media sosial yang membuat interaksi sesama anggota keluarga berkurang. Serta
dapat merubah pola asuh orang tua kepada anaknya.





Tim Penggerak PKK
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota juga turut mendukung program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).





Melalui KKBPK, target
pemerintah yang dilaksanakan di Kampung KB terintegrasi dengan program TP PKK,
bisa dimaksimalkan. Antara lain optimalisasi pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak sejak di kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupan, perencanaan
kehamilan yang baik sejak pra nikah dan selama mengandung, menurunkan angka
fertilitas dan angka kematian ibu (AKI) melalui pelayanan KB yang bermutu,
mengembangkan kualitas keluarga dengan memaksimalkan pelayanan sejuta Taman
Posyandu (Posyandu, Paud dan BKB), serta melalui kelompok-kelompok kegiatan BKB
(Bina Keluarga Balita), BKR, (Bina Keluarga Remaja), dan BKL (Bina Keluarga
Lansia), PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) Generasi Berencana, dan
UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera).











Kesejahteraan keluarga
juga lebih mudah dicapai, dengan berpegang teguh pada prinsip “2 Anak Cukup”.
Hal ini bisa diwujudkan melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera  dengan cara mengatur
jarak kelahiran dan jumlah anak, serta melaksanakan 8 Fungsi Keluarga (Fungsi
Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta dan Kasih Sayang, Fungsi
Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, Fungsi
Ekonomi, Fungsi Lingkungan) secara baik.





Wabup Pungkasiadi
dalam talkshow ini sekali lagi menyoroti pentingnya keharmonisan keluarga
dengan 4 konsep di atas.





“Waktu sangat
berharga untuk keluarga. Paling tidak bisa makan bareng satu meja bersama
keluarga. Ini salah satu programnya BKKBN juga. Kami di Pemkab Mojokerto juga
bersinergi, dengan membuat  Kampung KB,
Forum Anak Majapahit, dan program strategis lainnya,” kata wabup.





Hal senada juga
disampaikan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Yayuk Ismawati Pungkasiadi.





“Di keluarga kami
selalu disempatkan family time. Kalau tidak bisa weekend, ya bisa malam Senin.
Tidak ada asyik sendiri di kamar. Semuanya kumpul bersama. Saya juga bagi tugas
dengan Bapak di rumah. Paling penting tidak lepas komunikasi dengan anak-anak,”
kata Yayuk.





Ketua TP PKK Prov.
Jatim Arumi Elestianto Dardak, menyampaikan peran orang tua sebagai center of
attention. Untuk mendidik anak, kedua orang tua harus membagi tugas dengan
imbang.





“Bagi saya keluarga
adalah investasi. Baik Ayah atau Ibu, harus membagi tugas mendidik anak dengan
imbang dan adil. Apapun yang dilakukan orang tua, akan dicontoh oleh anak.
Sebab orang tua adalah center of attention dalam keluarga. Jadi harus
bijaksana,” kata Arumi. (*/wib)





Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode