PROYEK GALIAN JARGAS PGN BIKIN RESAH
-Baca Juga
Proyek Galian Jaringan Gas Bumi PGN Di Kota Mojokerto Bikin Resah Pengendara Kendaraan Bermotor. Sering Mengakibatkan Lakalantas.
Desakan kalangan dewan agar bekas galian sambungan jaringan gas (jargas) segera diperbaiki harus mendapat atensi instansi terkait. Pasalnya, kecelakaan lalu lintas yang dipicu sempitnya jalan akibat bekas galian jargas kembali terjadi kemarin.
Tepatnya di Jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto. Munir, 56, pengendara roda dua terlibat
kecelakaan dengan mobil. Hanya beberapa puluh meter dari rumah dinas wali kota. Pria yang hendak
berobat ke Puskesmas Wates itu jatuh setelah terserempet mobil. Akibatnya, kaki kanannya terluka dan dilarikan ke RSUD dr. Wahidin Sudiro
Husodo, Kota Mojokerto.
"Lokasinya kan sempit karena ada bekas galian. Sedang, lalu lintasnya ramai sekali,' ujar Yuliarso, warga yang sempat menolong Munir. la menduga, kecelakaan yang menimpa warga Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu, diakibatkanya menyempitnya
dimensi jalan. Ruas jalan selebar 8 meter praktis tinggal 4 meter. Sedangkan, ketika pagi hari, lalu
lalang kendaraan begitu tinggi.
"Perkiraannya korban terserempet mobil. Karena menghindari bekas galian" tukas pria yang juga petugas
keamanan kantor UPT Disdik Jatim ini.
Dijelaskannya, keberadaan bekas galian jargas di Jalan Hayam Wuruk tak dilengkapi rambu atau tanda peringatan yang memadai. Akibatnya, risiko kecelakaan meningkat. "Harusnya kan dipasang
benar dan sesuai aturan" jelas Yuliarso.
Pria yang juga Ketua RT 02 RW 01 Lingkungan Suronatan Kelurahan/Kecamatan Magersari ini, menerangkan, tak hanya bekas galian ruas jalan raya yang belum diperbaiki.
Di ruas jalan lingkungan atau perkampungan juga belum. "Ada
mulai diperbaiki di Suronatan Gang 3.
Tapi hanya dilapisi aspal tanpa diuruk agregat dan dipadatkan
dulu. Kalau kena hujan pasti hanyut" keluhnya. Di lingkungan Suronatan Gang 2, 4, dan 5 yang berupa jalan paving praktis bekas galiannya belum diperbaiki.
Sedangkan perbaikan bekas galian di
Jalan Hayam Wuruk, digali lagi karena agregat utamanya tidak ada. Rambu yang memadai juga belum dipasang. "Pengerjaannya terkesan asal-asalan. Kami minta dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum) dan dewan untuk ikut mengawasi betul baik subcon yang perbaiki di jalan kampung maupun jalan raya," harapnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Rizky Pancasilawan, menyayangkan jika belum ada pemasangan alat peraga keselamatan di area bekas
galian jargas. "Janjinya pasang alat peraga keselamatan. Kemarin saat hearing, PGN bersedia menanggung (korban) laka akibat jargas," ujar dia. (*)