Penangkapan Jaringan Penipuan PNS Skala Nasional di Mojokerto
-Baca Juga
Kolonel Infanteri Batara Alex Bulo, S. Hub. Int. M. Hub. Int., Komandan KOREM 082/CPYJ Mojokerto, Jawa Timur memimpin operasi tangkap tangan empat orang oknum ditengarai terlibat dalam jaringan penipuan pegawai negeri sipil (PNS) skala besar yang beroperasi di seluruh Indonesia. Operasi tangkap tangan di Hotel Raden Wijaya di Mojokerto Jawa Timur. Rabu, 26 Februari 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.
Keempat tersangka, yang saat ini ditahan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Mojokerto, adalah: AHA, mantan anggota TNI AD yang menerima pensiun dini di Sumatera Utara pada tahun 2014; IS, warga sipil dari Kabupaten Mojokerto; KMR, mantan PNS dari Kabupaten Mojokerto; dan Rsk alias SB, warga sipil dari Lengkong Mojoanyar, Mojokerto.
Jaringan kriminal yang canggih ini diduga mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan menjanjikan korban posisi dan promosi jabatan dilingkungan kantor Pemkab Mojokerto Jawa Timur, termasuk perekrutan ke posisi PNS. Aktivitas penipuan mereka meluas hingga mengeksploitasi harapan para PNS yang ingin maju dan warga sipil yang ingin mendapatkan pekerjaan di pemerintahan. Mereka diduga mengklaim memiliki hubungan dekat dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kepala Aparatur Sipil Negara (KASN), dan bahkan individu yang terkait dengan Bupati Mojokerto terpilih.
Kolonel Infanteri Batara Alex Bulo, S. Hub. Int. M. Hub. Int., Komandan KOREM 082/CPYJ Mojokerto, Jawa Timur
Setidaknya tujuh korban telah diidentifikasi, terdiri dari PNS (menjabat posisi Sekertaris kecamatan (Sekcam) hingga kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala desa), swasta, dan penerima honorarium PNS yang menginginkan status PNS tetap. Total kerugian yang dialami diperkirakan mencapai Rp 2 miliar. Para korban, yang diidentifikasi dengan inisial Y, AA, AL, SW, RH, LL, dan ES, telah membayar para tersangka secara penuh melalui transfer bank.
Aktivitas penipuan para tersangka telah berlangsung selama beberapa dekade dan di berbagai wilayah, termasuk Medan, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Mojokerto. Modus operandi mereka melibatkan eksploitasi keinginan untuk cepat maju dalam layanan sipil, menjanjikan jalur cepat dan tidak konvensional untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi.
Tindakan tegas Kolonel Alex Bulo menyoroti perjuangan yang berkelanjutan melawan korupsi dan penipuan di Indonesia. Pernyataannya yang mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari menjadi korban skema semacam itu menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dan ketelitian saat berurusan dengan individu yang menjanjikan jalan pintas untuk mendapatkan posisi di pemerintahan. Penangkapan ini berfungsi sebagai peringatan keras bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan penipuan serupa, menyoroti komitmen penegak hukum untuk membawa para pelaku ke pengadilan. Investigasi yang sedang berlangsung kemungkinan akan mengungkap detail lebih lanjut tentang sejauh mana operasi jaringan tersebut dan identitas para pelaku lainnya.
Writer : Riendr
Editorial : Djose