Mbok Yem Legenda Hidup di Puncak Gunung Lawu Kini Tergolek di RSU Aisyiah Ponorogo Kelas 3 ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

Mbok Yem Legenda Hidup di Puncak Gunung Lawu Kini Tergolek di RSU Aisyiah Ponorogo Kelas 3

-

Baca Juga

Wakiyem (mbok Yem) Usia 82 Tahun Pemilik Warung Nasi di Puncak Gunung Lawu


Mbok Yem, atau yang bernama asli Wakiyem, adalah sosok legendaris yang namanya melekat erat dengan Gunung Lawu.  Lebih dari 40 tahun, perempuan kelahiran Desa Beruk, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini mengabdikan hidupnya di lereng, dan akhirnya di puncak gunung yang mistis itu.  Kisahnya, jauh dari kehidupan mewah, justru penuh perjuangan dan inspirasi bagi banyak pendaki.

Dari masa mudanya, Mbok Yem telah terbiasa dengan kehidupan sederhana dan kerja keras.  Perjalanan hidupnya membawanya merantau ke Magetan, Jawa Timur, di mana ia menikah dan memulai perjalanan panjangnya di Gunung Lawu.  Bukan kehidupan mudah yang ia tempuh.  Cuaca ekstrem dan keterbatasan fasilitas menjadi tantangan sehari-hari di ketinggian sekitar 3.150 meter di atas permukaan laut, dekat puncak Hargo Dalem.

Namun, kesulitan tak pernah mematahkan semangatnya.  Warung kecilnya menjadi oase bagi para pendaki yang kelelahan.  Sebungkus mi instan hangat, sepiring nasi pecel sederhana, menjadi energi yang menghidupkan kembali semangat mereka.  Lebih dari sekedar warung, tempat itu menjadi persinggahan, tempat beristirahat, dan bahkan tempat berbagi cerita.

Ramah dan keibuan, begitulah Mbok Yem dikenal.  Senyumnya mampu mencairkan lelah perjalanan, dan keramahannya menciptakan suasana hangat bagai di rumah sendiri.  Banyak pendaki merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengannya, menganggapnya sebagai "ibu" di Gunung Lawu.  Bukan hanya karena makanan dan minuman hangat yang ia sediakan, tetapi juga karena sikapnya yang tulus dan penuh perhatian.

Lebih dari seorang pedagang, Mbok Yem juga dianggap sebagai figur yang penuh kebijaksanaan dan memiliki kedekatan spiritual dengan Gunung Lawu.  Kisahnya pun sering dikaitkan dengan mitos-mitos yang menyelimuti gunung tersebut, termasuk kisah Prabu Brawijaya V.  Keberadaannya seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita dan aura mistis Gunung Lawu.

Pada awal Maret 2025,  kondisi kesehatan Mbok Yem yang telah berusia 82 tahun menurun.  Pneumonia dan pembengkakan kaki diduga akibat asam urat, serta sakit gigi yang parah, memaksa beliau dievakuasi dari puncak gunung pada tanggal 5 Maret 2025.  Saat ini, ia menjalani perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo dan kondisinya dilaporkan membaik.  Ia sudah dapat makan dan berbicara lancar, meskipun masih menggunakan alat bantu pernapasan.

Evakuasi Mbok Yem meninggalkan kesedihan bagi banyak pendaki.  Namun, kisah hidupnya keteguhan, kesederhanaan, dan semangatnya yang tak kenal lelah akan tetap menjadi inspirasi bagi mereka yang mendaki Gunung Lawu.  Mbok Yem, legenda hidup di puncak gunung, telah meninggalkan jejak yang tak akan pernah terlupakan.  Kisahnya akan terus diwariskan dari generasi pendaki ke generasi pendaki berikutnya, sebagai bukti nyata tentang kekuatan semangat manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan.  Ia adalah bukti nyata bahwa kebaikan dan ketulusan hati mampu menciptakan legenda yang abadi.



Writer Dion 

Editorial Djose 

Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode