TNI AL Menyergap Kapal Ikan Asing di Perairan Selat Malaka: Aksi Kejar-kejaran di Tengah Gelombang! ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

TNI AL Menyergap Kapal Ikan Asing di Perairan Selat Malaka: Aksi Kejar-kejaran di Tengah Gelombang!

-

Baca Juga

TNI AL Amankan Nelayan Kapal Berbendera Malaysia Di Wilayah Maritim Lautan Indonesia 


TNI Angkatan Laut (AL) kembali menunjukkan kehebatannya menjaga kedaulatan maritim Indonesia!  KRI Sultan Thaha Syaifuddin (STS)-376, sebuah korvet modern berkecepatan tinggi dengan persenjataan lengkap, di bawah komando Letkol Laut (P) Tomosa Uskarlind Larosa,  menerjang kapal ikan asing berbendera Malaysia, SLFA 4498,  yang tengah merajalela mencuri ikan di Perairan Selat Malaka, tepatnya di area perbatasan yang sering disebut "Grey Area",  suatu wilayah yang rawan konflik dan aktivitas ilegal.  Aksi kejar-kejaran menegangkan terjadi di tengah gelombang laut yang berombak.

Patroli rutin KRI STS-376 yang dilengkapi dengan sonar canggih membuahkan hasil.  Kapal SLFA 4498, sebuah kapal pukat tarik yang tampak usang namun licik, terdeteksi tengah menjarah kekayaan laut Indonesia.  Upaya pelariannya ke perairan Malaysia  digagalkan dengan cepat oleh manuver  KRI STS-376.  Meskipun sudah diperingatkan dengan tembakan peringatan dari meriam kaliber 40 mm, kapal tersebut tetap menantang dengan  melakukan manuver berbahaya,  berupaya menghindari buruan dengan meliuk-liuk di antara pulau-pulau kecil di Selat Malaka yang terkenal dengan arusnya yang kuat, hingga akhirnya beradu keras dengan lambung KRI STS-376.  Tabrakan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada bagian haluan SLFA 4498 dan kebocoran yang cukup serius.

Tim VBSS KRI STS-376 yang terlatih dan berpengalaman langsung mengasapi dan mengamankan  kapal tersebut. Lima ABK asal Myanmar yang berusaha meloloskan diri dengan terjun ke laut,  bahkan beberapa di antaranya terlihat panik dan berpegangan pada potongan-potongan kayu yang hanyut, berhasil ditangkap.  Barang bukti berupa bendera Malaysia yang berkibar gagah di haluan kapal, GPS Plotter/Fish Finder yang menunjukkan koordinat pencurian ikan, buku jurnal yang mencatat hasil tangkapan ilegal, handphone ABK, teropong, pelampung jaring, dan gulungan tali jaring,  dirampas sebagai bukti kuat kejahatan mereka.

Seluruh ABK dan barang bukti kini berada di Lanal Tanjung Balai Asahan (TBA) untuk menjalani proses hukum.  Aksi tegas TNI AL ini membuktikan komitmen yang kuat dalam melindungi kekayaan laut Indonesia.  Ini adalah pesan keras bagi kapal ikan asing lainnya:  berani mencuri ikan di perairan Indonesia, siap-siap berhadapan dengan kekuatan TNI AL! TNI AL akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan untuk membasmi pencurian ikan tanpa henti.


Writer Riendr 

Editorial AGan

Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode