SETIAP KALI SAMATOR BERTANDING DI JAWA TIMUR, GELORA SELALU PENUH ~ Detak Inspiratif | Berita dan informasi terkini Indonesia
RUNNING STORY :
Loading...

SETIAP KALI SAMATOR BERTANDING DI JAWA TIMUR, GELORA SELALU PENUH

-

Baca Juga




Kedua Anggota Sabhara Polda Jatim Inilah Yang Menjadi Magnet Penonton Setiap Kali Tim Surabaya Bhayangkara Samator Berlaga Di JawaTimur.
Bripda Rendy Tamamilang dan Bripda Rivan Nur Mulki









Tim
putra Jakarta Garuda ( JAG ) harus mengakui keunggulan atas tamunya Sidoarjo
Aneka Gas Industri ( SAG) dalam lanjutan kompetisi bola voli Proliga 2019, di
GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik Jawa Timur, dengan skor 3-1 (25-21, 20-25,
25-21, 25-22).


Kedua tim
bertarung dengan ritme tinggi dan jual beli smash. Sehingga, enak ditonton dan
tentunya, penonton pun terhibur.





Namun sayang
seribu sayang, sebagai tuan rumah, tim JAG malah menjadi bulan-bulanan penonton
yang mendukung tim SAG. Hal ini dikarenakan tim SAG, tim bayangan raksasa bola
voli nasional Surabaya Bhayangkara Samator. Atau lebih efektif nya, SAG asuhan
pelatih Joni Sugiyatno tim nomor duanya SAMATOR.





Jadi tak
heran, kalau penonton yang memadati Tribun GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik
mendukung penuh tim pendatang baru SAG itu.





Kalau tim
Sidoarjo Aneka Gas Industri mendapatkan aplaus dari penonton yang luar biasa
dikala melawan tim Jakarta Garuda.





Tak kalah
hebohnya, ketika tim pujaan masyarakat Jawa Timur yakni Surabaya Bhayangkara
Samator tampil meladeni tim Jakarta BNI 46.





Meski tampil
di jam terakhir seri dua putaran pertama kompetisi Proliga tersebut, penonton
tak beranjak sedikit pun dari bangku tribun. Bahkan, semakin malam penonton
terus berdatangan ke dalam GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik.





Diluar GOR,
sepi sekali penonton. Pasalnya mereka ingin menyaksikan langsung dan memberikan
dukungan penuh terhadap tim kesayangan nya, Samator.





Didalam GOR
pun, suara hiruk pikuk penonton membuat bulu kuduk merinding. Suporter fanatik
kedua tim cukup kreatif untuk memberikan dukungan kepada timnya.





Di
pertandingan antara Samator melawan BNI, dimenangkan Samator dengan skor
3-1(25-23, 15-25, 25-17, 25-23). Dengan kemenangan tersebut, Surabaya
Bhayangkara Samator sebagai tim tak terkalahkan di dua seri putaran pertama
kompetisi Proliga 2019 itu, Yogyakarta dan Gresik. Seri tiga bakal dilanjutkan
di GOR Arena Bandung Jum'at 21/12 hingga Minggu 23/12.





Dalam
pertandingan antara Surabaya Bhayangkara Samator melawan BNI, ribuan suara
penonton senantiasa berteriak Samator.... Samator... Samator...





Otomatis para
pemain Samator termotivasi dalam bermain untuk menjaga asa. Pantang kalah di
Jawa Timur, dikandang sendiri.





Bahkan, laga
seru kedua tim diwarnai protes keras dari pemain maupun official tim BNI kepada
asisten wasit 1. Alhasil, kapten tim BNI, Sigit harus diganjar kartu kuning
dari wasit pertandingan. Dia dianggap gagal mengendalikan protes keras timnya.





Seperti
diketahui olahraga bola voli yang dikemas dalam kompetisi Proliga baru saja
mendapatkan penghargaan award panasonic sebagai olahraga terfavorit tahun 2018.





Selain itu
dipertandingan tim putri, putri BNI masih dianggap superior dari tim Jakarta
Elektrik PLN (JEP). Kemenangan tim Putri BNI ini dengan skor 3-0 (25-14, 25-20,
25-15).


Permainan
ciamik, diperagakan Mutiara dkk. Hingga tidak memberikan ruang gerak pemain
lawan untuk mengembangkan permainan nya.





Set pertama
berhasil dibuka dengan baik oleh BNI 46 dengan  terus menekan tanpa
membiarkan lawan mengembangkan permainan sehingga berhasil menang dengan
selisih angka 11 poin 25-14. Di set ketiga, Jakarta Elektrik PLN dari awal
memberi perlawanan cukup sengit, bahkan mereka mampu menyamakan kedudukan 6-6,
namun akhirnya kembali ditinggalkan oleh lawan sehingga belum mampu mengamankan
poin dan harus menyerah 25-20.





Masih belum
bisa keluar dari tekanan, walaupun pemain asing PLN asal Thailand, M. Jutarat
dan kawan-kawannya mencoba mengejar ketertinggalan dengan melangsungkan smes
berturut-turut, tapi semakin menjauh hingga 16-10. Di poin kritis pun BNI 46
mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang terus dilakukan oleh Jakarta
Elektrik PLN sehingga mengakhiri pertandingan dengan 25-15.





“Hari ini
kita diberi kemenangan ya, tapi tadi ada beberapa pemain yang tidak terlalu
move on,  kalau perempuan lagi datang bulan kan moodnya beda ya, dan itu
ada tiga pemain di center. Tapi ya syukur mereka mampu menjalankan perintah
sesuai dengan yang diarahkan pelatih, dan pemain kedua juga belum kita mainkan,
nanti akan kita mainkan setelah bisa sampai final four,” ujar Risco Herlambang
Pelatih Jakarta BNI 46, usai pertandingan.





“Di Bandung
mungkin untuk persiapan melawan Popsivo hari Jumat, yang jelas kami akan coba
saja dulu. Dan dari saya juga tidak ada target pribadi untuk menjuarai di
putaran pertama ini, tapi kita akan coba. Untuk lawan mereka (Popsivo) pasti
setiap klub samalah mereka punya kelebihan dan kekurangan, mereka akan
mempelajari kita, begitu juga dengan kita,” tambahnya.





Sementara
dari Asisten Pelatih Jakarta Elektrik PLN Octavian mengaku bahwa memang wajar
timnya kalah karena kekuatan yang mereka miliki masih baru dan lawan lebih
punya pengalaman.





Ya
wajarlah kalau kita tiga kali kalah, memang sudah jadi prediksi kekuatan kita,
pemain PLN kan banyak baru juga anak-anak junior, dan pemain asingnya juga
kurang dibandingkan dengan tahun lalu yang bisa menagangkat tik, kalau ini
kelihatannya jauh dari harapan. Kalau lihat materi juga dengan Popsivo dan
Pertamina memang kita kalah berbeda dan jauh. Kalau untuk ganti pemain kita
belum tau itu urusan manajemen dan pelatih,” kata Octavian.





“Mau
nggak mau kita ketemu BJB di Bandung kita anggap final. Kita lirik BJB, tentu
BJB juga lirik PLN, tidak mungkin tidak. Siapa yang bakalan kalah nantinya juga
akan repot di putaran keduanya, jadi saya juga akan lirik yang lain tidak
mungkin yang lain, karena sudah jels dari materi kalau ketemu mereka kita
imbang, ya mudah-mudahanlah apalagi main di Bandung ya,” pungkasnya.(* / end )





 


 
















Mungkin Juga Menarik × +
VIDEOS
PERISTIWA
Hukum Kriminal
Olahraga

 
Atas
Night Mode